Langsung ke konten utama

Pengorganisasian Informasi/ Pengetahuan Dalam Ingatan Manusia



Article by: Endang Larasati, S.Pd, M.Hum


Pengorganisasian Informasi/ Pengetahuan Dalam Ingatan Manusia


A.   PENDAHULUAN
Manusia merupakan makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna diantara makhluk lainnya di muka bumi. Kesempurnaan manusia tentunya terlihat dari akal yang dimilikinya. Akal dan pikiran memiliki peran penting dalam keberlangsungan hidup manusia, karena tanpa akal dan pikiran maka manusia dianggap mati tanpa bisa berbuat apa-apa. Akal tidak bekerja sendiri dimana ada otak yang menjadi sumber dari ingatan manusia. Otak adalah tempat dimana memori atau ingatan tersimpan yang kapasitasnya tak terbatas. Dengan adanya memori, kita menggunakan konsep waktu dengan menghubungkan masa sekarang dan pengalaman di masa lalu untuk harapan di masa depan. Sehingga pentingnya buat manusia untuk terus mengasah ingatannya, terutama demi keberhasilan pembelajaran di sekolah. Dalam makalah ini penulis akan merumuskan satu masalah penting yang akan dibahas yaitu tentang pengorganisasian informasi/ pengetahuan dalam ingatan manusia.

B.   RUMUSAN MASALAH
Bagaimana pengorganisasian (proses) informasi/pengetahuan dalam ingatan manusia?

C.   TUJUAN
Untuk mengetahui bagaimana pengorganisasian (proses) informasi/ pengetahuan dalam ingatan manusia.

D.   PEMBAHASAN
1.    Pengorganisasian
Pengorganisasian merupakan proses, cara, perbuatan untuk mengorganisasi yaitu mengatur dan menyusun bagian (orang dan sebagainya) sehingga seluruhnya menjadi suatu kesatuan yang teratur. Strategi pengorganisasian isi pembelajaran disebut oleh Reigeluth, Bunderson, dan Merrill (1977) sebagai structural strategy, yang mengacu kepada cara untuk membuat urutan (sequencing) dan mensintesis (synthesizing) fakta-fakta, konsep-konsep, prosedur, atau prinsip-prinsip yang berkaitan. Pengorganisasian pembelajaran secara khusus, merupakan fase yang amat penting dalam rancangan pembelajaran. Synthesizing akan membuat topik-topik dalam suatu bidang studi menjadi lebih bermakna bagi si-belajar (Ausubel,1968) yaitu dengan menunjukkan bagaimana topik-topik itu terkait dengan keseluruhan isi bidang studi.

2.    Informasi/ Pengetahuan
Pengetahuan merupakan segala sesuatu yang diketahui oleh manusia. Sesuatu ini bisa berupa informasi yang bersifat teoritis maupun praktis. Dalam pendekatan konstruktivistik, pengetahuan bukanlah kumpulan fakta dari suatu kenyataan yang sedang dipelajari, melainkan sebagai konstruksi kognitif seseorang terhadap obyek, pengalaman, maupun lingkungannya. Pengetahuan bukanlah sesuatu yang sudah ada dan tersedia dan sementara orang lain tinggal menerimanya. Pengetahuan adalah sebagai suatu pembentukan yang terus menerus oleh seseorang yang setiap saat mengalami reorganisasi karena adanya pemahaman-pemahaman baru. Pengetahuan bukanlah suatu barang yang dapat dipindahkan dari pikiran seseorang yang telah mempunyai pengetahuan kepada pikiran orang lain yang belum memiliki pengetahuan tersebut. Bila guru bermaksud untuk mentransfer konsep, ide, dan pengetahuannya tentang sesuatu kepada siswa, pentransferan itu akan diinterpretasikan dan dikonstruksikan oleh siswa sendiri melalui pengalaman dan pengetahuan mereka sendiri, sedangkan dalam pandangan teori belajar konstruktivistik, pengetahuan yang dimiliki seseorang berasal dari sumber-sumber sosial yang terdapat di luar dirinya. Untuk mengkonstruksi pengetahuan, diperlukan peran aktif dari orang tersebut. Pengetahuan dan kemampuan tidak datang dengan sendirinya, namun harus diusahakan dan dipengaruhi oleh orang lain.

3.    Ingatan Manusia
Otak merupakan bagian dari tubuh manusia yang memiliki fungsi paling vital. Dalam hal ini, otak dapat diibaratkan sebuah prosesor dalam sistem komputer. Otak memiliki fungsi vital mengendalikan semua aktivitas organ tubuh dan kehidupan manusia itu sendiri. Otak manusia memiliki satu triliun sel, termasuk 100 miliar sel saraf aktif (neuron) dan 900 miliar sel lain yang merekatkan, memelihara dan menyelubungi neuron. Sel neuron inilah yang bekerja secara dahsyat menciptakan keajaiban dalam hidup manusia. Setiap satu dari 100 miliar neuron tersebut tumbuh hingga mencapai 20.000 cabang (dendrit). Cabang yang seperti sebuah pohon ini berfungsi menyimpan informasi. Kehebatan lainnya adalah sel otak aktif mampu membentuk koneksi (sinapsis) dengan kecepatan luar biasa, yakni 3 miliar per detik. Koneksi tersebut adalah kunci kekuatan otak. Dengan mengenali otak yang mengagumkan ini, manusia hendaknya menyadari bahwa ia memiliki “komputer” yang sangat canggih. Bahkan, otak manusia beribu kali lipat lebih  hebat daripada komputer tercanggih di dunia. Kemampuan memori otak manusia berkapasitas 30-70 triliun gigabit melebihi memori yang terdapat pada komputer paling canggih sekalipun di dunia.
Pada dasarnya, manusia memiliki otak yang fungsinya terbagi tiga. Otak kiri berfungsi untuk menangani materi yang bersifat matematis dan logis. Sedangkan, otak kanan menangani materi yang bersifat intuitif, spiritual, dan emosional. Sementara itu, ada pula otak belakang fungsinya menangani masalah memori. Menurut seorang neuropsikolog, Roger Wolcott Sperry, otak manusia terbagi menjadi dua bagian, yaitu sisi kiri dan kanan. Otak kiri lebih cenderung memiliki kemampuan analisis, logika, urutan, objektif, rasional, dan cenderung bersifat short term memory (ingatan jangka pendek). Dengan kata lain, otak kiri lebih dominan berhubungan dengan angka-angka, kata-kata atau tulisan, serta simbol. Sementara itu, otak kanan cenderung memiliki kemampuan intuitif, imajinatif, subjektif, holistik (menyeluruh), sintesis, dan cenderung bersifat long term memory (ingatan jangka panjang). Dalam proses belajar, otak memainkan peranan besar. Ingatan terhadap materi pembelajaran akan lebih tahan lama apabila menggunakan otak kanan. Namun, sebagian besar pelajar di Indonesia lebih cenderung menggunakan otak kirinya dalam mengingat. Padahal otak kiri bersifat short term memory (ingatan jangka pendek). Adapun otak kanan yang sebenarnya berkarakter long term memory (ingatan jangka panjang) justru jarang digunakan.
Dibawah ini beberapa contoh/ bukti yang terjadi dalam menggunakan otak kanan dan otak kiri:
“Anda akan lebih mudah mengingat setelah membaca novel daripada menyimak pelajaran sekolah. Cobalah anda membaca buku pelajaran, misalnya bahasa Indonesia yang terdiri atas dua bab. Silahkan baca dalam satu malam saja dan harus selesai. Setelah selesai membaca buku bahasa Indonesia tersebut, tugas selanjutnya adalah membaca novel, misalnya kisah percintaan anak remaja. Tebalnya juga tentu harus sama dengan buku pelajaran bahasa Indonesia tadi . Waktunya pun sama, yaitu satu malam. Bandingkan mana yang lebih melekat dalam ingatan? Buku bahasa Indonesia atau novel yang isinya lebih banyak anda ingat? Dapat dipastikan anda akan lebih mengingat alur cerita novel daripada buku pelajaran bahasa Indonesia. Sebab, pada saat membaca buku pelajaran bahasa Indonesia, otak yang anda fungsikan hanya bagian kiri dan yang dilakukan hanya membaca. Sedangkan, saat membaca novel, otak yang difungsikan adalah belahan kiri sekaligus kanan. Pada saat otak kiri membaca sebuah paragraf, otak kanan ikut bekerja dengan membayangkan atau berimajinasi sesuai hal yang anda baca. Imajinasi inilah yang membuat anda mengingat cerita novel. Dari sini, anda sudah menemukan kata kunci ‘imajinasi’ yang dapat memperkuat ingatan. Jadi, anda bisa membuat gambar pada buku catatan berkaitan dengan isi catatan yang ditulis agar mudah diingat. Contoh/ bukti kedua, anda juga akan lebih lama hafal wajah teman lama daripada namanya. Pada saat tidak sengaja bertemu teman lama, anda bisa saja lupa namanya, tetapi tetap mengenali wajahnya secara jelas, meskipun terdapat perubahan, seperti berjenggot atau bertambah gemuk. Peristiwa ini membuktikan bahwa otak kiri bertugas untuk mengingat nama (kata) sedangkan otak kanan menyimpan gambar wajah. Tentu saja wajah lebih lama diingat daripada nama.”
Oleh karena itu, jika dikaitkan dengan proses belajar agar ingatan bersifat jangka panjang, anda harus lebih banyak memfungsikan otak kanan dalam mengingat. Otak kiri hanya membaca, untuk mengingatnya, serahkan tugas itu kepada otak kanan.

4.    Pengorganisasian (proses) Informasi/ Pengetahuan Dalam Ingatan Manusia
Mengorganisasikan pengetahuan dalam ingatan sangat penting dilakukan sebagai salah satu indikator keberhasilan proses belajar. Menurut Von Galserfeld (dalam Paul, S., 1996) mengemukakan bahwa ada beberapa kemampuan yang diperlukan dalam proses mengkonstruksi pengetahuan, yaitu;
·         kemampuan mengingat dan mengungkapkan kembali pengalaman,
·         kemampuan membandingkan dan mengambil keputusan akan kesamaan dan perbedaan, dan
·         kemampuan untuk lebih menyukai suatu pengalaman yang satu dari pada lainnya.
Faktor-faktor yang juga mempengaruhi proses mengkonstruksi pengetahuan adalah konstruksi pengetahuan seseorang yang telah ada, domain pengalaman, dan jaringan struktur kognitif yang dimilikinya. Proses dan hasil konstruksi pengetahuan yang telah dimiliki seseorang akan menjadi pembatas konstruksi pengetahuan yang akan datang. Pengalaman akan fenomena yang baru menjadi unsur penting dalam membentuk dan mengembangkan pengetahuan. Keterbatasan pengalaman seseorang pada suatu hal juga akan membatasi pengetahuannya akan hal tersebut. Pengetahuan yang telah dimiliki orang tersebut akan membentuk suatu jaringan struktur kognitif dalam dirinya.
Adapun dalam teori pengolahan  informasi  memfokuskan  perhatian  pada bagaimana orang memperhatikan peristiwa-peristiwa lingkungan, mengkodekan informasi-informasi  untuk  dipelajari,  dan  menghubungkannya  dengan pengetahuan  yang  ada  dalam memori,  menyimpan  pengetahuan  yang  baru dalam  memori,  dan  menariknya  kembali  ketika  dibutuhkan.  Information processing model memandang  memori  manusia itu seperti  sebuah komputer yang  mengambil  atau  mendapatkan  informasi, mengelolanya, mengubahnya baik bentuk dan isi, kemudian menyimpannya, dan menghadirkan kembali pada saat  dibutuhkan. Dari  pengertian  tersebut  dapat  dikatakan bahwa teori pemrosesan informasi merupakan model dalam teori kognitivisme yang mencoba menjelaskan  kerja  memori  manusia  dalam memperoleh,  menyandikan,  dan mengingat informasi. Para ahli  kognitif  juga berasumsi  bahwa belajar  yang berhasil  sangat bergantung pada tindakan belajar daripada hal-hal  yang ada di  lingkungannya. Ini  menunjukkan  bahwa  dalam proses  belajar  ini  tindakan  dari  peserta  didik adalah hal utama yang mempengaruhi terhadap hasil belajar yang akan di capai dari  peserta didik, dalam hal  ini  menyangkut aspek perubahan perilaku seperti: aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. Selanjutnya hal yang esensial dari pembelajaran  adalah  (a)  membimbing  siswa  untuk  menerima  stimulus,  (b) memperlancar pengkodean dan (c) memperlancar penyimpanan dan retrieval.
a.    Membimbing peserta didik dalam penerimaan stimulus
Sistem memori  dapat  melakukan proses seleksi  atas stimulus-stimulus yang akan diperhatikannya, ini  juga dapat dikatakan bahwa sistem memori manusia  memiliki  suatu  aplikasi  filtrasi  terhadap  stimulus-stimulus  yang diperhatikannya.  Kegiatan  pembelajaran  yang  dapat  dilakukan  berkaitan dengan  memberikan  bimbingan  perhatian  peserta  didik  terhadap penerimaan stimulus antara lain:
Ø  Memusatkan perhatian ke stimulus-stimulus tertentu yang di pilih. Dalam hal  ini  pendidik  akan  memberikan  perhatian  khusus  terhadap  siswa mengenai  stimulus-stimulus  yang akan dipilih.  Jadi  dengan  demikian siswa/peserta didik akan lebih terkosentrasi  pada stimulus yang telah ditentukan.
Ø    Mengenali  secara  awal  stimulus  dengan  kode-kode  tertentu.  Dalam pengenalan awal stimulus melalui pengkodean yaitu bagaimana individu mengubah stimulus yang ada sehingga dapat di simpan dan pada waktu yang  lain  dapat  dimunculkan  kembali  dengan  mudah.  Dalam pengkodean ini  akan terjadi  proses pengulangan dan menghubungkan dengan informasi lama yang sudah tertanam dalam memori manusia.
b.    Memperlancar pengkodean
Pengkodean berfungsi untuk menyiapkan informasi baru untuk di simpan ke  dalam  memori  jangka  panjang.  Proses  ini  menghendaki  adanya transformasi  informasi  menjadi  kode  ringkasan  guna  memudahkan  dan mengingat kembali di waktu kemudian mengenai informasi tersebut. Ada dua rancangan  yang  berbeda  yang  dapat  memudahkan  pengkodean  yaitu dengan  memberikan  pengisyaratan,  elaborasi,  dan  cara  titian  ingatan sebagai  pembantu  untuk  menyusun  sandi  atau  kode-kode  guna memudahkan dalam proses penyimpanan pada memori kerja peserta didik.
c.    Memperlancar penyimpanan dan retrieval
Suatu taktik atau siasat pengkodean sangat penting karena hal ini dapat meningkatkan  kemampuan  mengingat  kembali  pada  waktu  yang  akan datang. Ini dapat ditujukan berupa: irama, bunyi, sajak, kata-kata pokok, citra visual  dan sebagainya,  yang semuanya memberikan pengisyaratan untuk maksud retrieval bagi peserta didik dalam proses belajar. Elaborasi berbasis pembelajaran  dan  peserta  didik  keduanya  juga  memberikan  sumbangan yang besar dalam proses mengingat kembali terhadap informasi yang sudah tersimpan dalam memori  manusia.  Proses pemunculan kembali  apa yang telah tersimpan atau disimpan dalam memori manusia dianalogikan dengan mekanisme penelusuran.  Maksud dari  hal  itu juga dapat  dikatakan bahwa retrieval dikatakan  sebagai  suatu  proses  pemunculan  informasi  yang tersimpan dalam long term memori (ingatan jangka panjang) melalui  suatu penelusuran dan penyeleksian terhadap informasi yang akan dimunculkan.

E.    KESIMPULAN
Berdasarkan pada pemaparan diatas, dapat disimpulkan beberapa hal diantaranya:
1)  Cara kerja ingatan manusia meliputi tiga macam yaitu short term memory (ingatan jangka pendek), long term memory (ingatan jangka panjang) dan sensory memory (ingatan sensori). Yang mana long term memory (ingatan jangka panjang) berperan sangat penting dalam mengingat materi pembelajaran agar bertahan lama. Sehingga keberhasilan belajar akan lebih mudah dicapai.
2)  Mengorganisasikan informasi/ pengetahuan dalam ingatan manusia sangat penting dilakukan sebagai salah satu indikator keberhasilan proses belajar pada siswa di sekolah.
3) Faktor-faktor yang mempengaruhi proses mengkonstruksi pengetahuan adalah konstruksi pengetahuan seseorang yang telah ada, domain pengalaman, dan jaringan struktur kognitif yang dimilikinya.
4)  Terdapat tiga tahapan belajar dalam teori pengolahan informasi yaitu; perhatian ke stimulus, mengkode stimulus, dan memperlancar penyimpanan dan retrieval.

F.    Referensi
Indianto, A. 2015. Kiat-kiat Mempertajam Daya Ingat Hafalan Pelajaran. Yogyakarta: DIVA Press.
Rasyad, A. 2003. Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Uhamka Press.
http://id.scribd.com/document/Makalah-Pengorganisasian-Informasi-Pengetahuan-Dalam-Ingatan-Manusia. (diakses pada 27 April 2019, 22.15)

Komentar

Popular Posts

ONE DAY ONE JUZ - Kholas; Tasmi'; Tarjim

One Day One Juz (Satu Hari Satu Juz) atau kalau disingkat menjadi ODOJ merupakan sebuah komunitas atau wadah bagi para pecinta Qur’an yang memiliki target bacaan (tilawah) satu hari sebanyak 1 juz atau sekitar 10 lembar halaman kita bisa membaca dalam satu hari. Tujuan ODOJ sendiri adalah untuk tetap menjaga keistiqomahan/ ketetapan hati kita dalam membaca Alqur’an. Maka dari itu bergabung di ODOJ adalah pilihan yang tepat buat kita yang ingin tetap bisa menjaga bacaan Qur’an meskipun di padati dengan berbagai macam aktifitas atau pekerjaan yang sifatnya duniawi.  Menjadi ODOJER (sebutan untuk orang yang sudah bergabung di ODOJ) insyaa Allah tidak akan lagi malas baca Qur’an karena di komunitas ini kita akan saling mengingatkan apalagi ada admin ODOJ yang selalu mantau bacaan Qur’an kita, sehingga meskipun di awal bergabung kita akan merasa seperti berat atau pemaksaan, sebenarnya ini adalah awal yang baik yang kelak akan menjadi kebiasaan, dan dijamin akan merasa menyesal d...

REVIEW BUKU "INSPIRASI TANPA MENGGURUI"

Judul Buku : INSPIRASI TANPA MENGGURUI Penulis : Cahyo Satria Wijaya Cetakan Pertama : Juni 2015 Jumlah Halaman : 415 Penerbit : Shira Media ISBN : 978-602-1142-40-0 Profil Penulis: Penulis bernama Cahyo Satria Wijaya, kelahiran Jawa Tengah tahun 1984. Diusia yang masih terbilang muda penulis telah berhasil memimpin 4 perusahaan dengan omset milyaran rupiah. Bagi penulis, inspirasi merupakan salah satu kebutuhan manusia untuk bisa menjadi lebih kreatif dan inovatif serta membangkitkan semangat sehingga dapat menjadi manusia yang lebih baik.  Review: ' Buku Hitam Yang Mencerahkan ' sepotong kalimat yang sengaja dibuat pada cover buku jelas bahwa buku ini bertujuan untuk mengatasi berbagai macam problematika yang terjadi dalam hidup kita. Berisikan tentang kisah-kisah inspiratif dan masuk akal dalam buku ini, memperlihatkan bahwa penulis ingin memberikan motivasi dan semangat hidup untuk bisa kreatif dan inovatif dalam menjalani hidup tanpa harus memiliki kesa...

REVIEW NOVEL “Khadijah" - Sibel Eraslan.

Judul Buku   : "Khadijah" - Ketika Rahasia Mim tersingkap Penulis           : Sibel Eraslan Penerjemah   : Ahmad Saefudin, Hyunisa Rahmanadia, Erwin Putra Penerbit          : Kaysa Media Reviewer        : Laras Apa yang ada dibenak anda saat melihat nama ‘khadijah’ terpampang jelas pada cover novel ini? Ya kalau saya pribadi langsung berfikir khadijah adalah istri pertama Rasulullah SAW. Saat membaca sub judul di cover bertuliskan “Ketika Rahasia Mim Tersingkap” semakin membuat saya benar-benar penasaran, apa maksudnya, siapa Mim itu, apa rahasia dibalik ini semua. Sibel Eraslan merupakan seorang penulis asal turki yang melalui riset mendalamnya dia berhasil menulis sebuah karya yang apik, siapapun bisa mengenal lebih dekat dengan sosok wanita bergelar ‘Ummul Mukminin’ ini dalam novel karyanya. Bukan hanya mendapat sambutan positif dari negerinya sendiri tetap...