Guru
perlu mempelajari teori belajar dalam pembelajaran, karena untuk menjadi guru diperlukan pemahaman yang mendalam terkait bagaimana
hakikat anak terutama bagaimana anak belajar. Masing-masing
teori belajar tersebut memiliki sudut pandang yang khas dalam menjelaskan
pengertian dan hakikat belajar, akan tetapi semuanya saling melengkapi dan
memiliki dampak pedagogis yang relatif sama. Banyak teori belajar yang
dapat digunakan dalam pembelajaran dan setiap teori belajar
memiliki keunggulan dan kelemahan masing-masing.
Beberapa teori belajar juga
dapat digunakan dalam pembelajaran secara bersamaan atau saling melengkapi dan
para guru yang akan mengajar dapat menggunakan dengan tepat
keunggulan setiap teori tersebut sesuai dengan keadaan dari peserta didiknya.
Selain memahami sebuah teori, seorang guru juga harus mampu menerapkan
teori-teori belajar tersebut agar bisa mengembangkannya menjadi model-model
pembelajaran. Dengan begitu seorang guru akan disebut seorang yang profesional
apabila mereka mampu untuk mengajar secara efektif dan efisien sehingga
tercapai tujuan dari pembelajaran yang sebenarnya. Dalam kesempatan ini penulis akan menguraikan macam-macam teori belajar, yaitu:
1. TEORI BEHAVIOURISTIK
Menurut teori behaviouristik, belajar merupakan perubahan tingkah lalu seseorang yang disebabkan oleh
rangsangan (stimulus). Artinya semakin besar stimulus yang diterima maka
semakin besar pula response yang dihasilkan. Menurut teori ini hal yang paling penting
adalah input yang berupa stimulus dan output yang berupa respon. Apa yang
terjadi antara respon dan stimulus dianggap tidak penting diperhatikan karena
tidak dapat diamati dan tidak dapat diukur. Yang dapat diamati hanyalah
stimulus dan respon. Oleh sebab itu apabila teori ini di hubungkan dengan
proses belajar mengajar disekolah maka, apa saja yang diberikan oleh guru
(stimulus) dan apa yang dihasilkan siswa (response), semuanya harus dapat diamati
dan di ukur, karena ukuran merupakan suatu hal yang penting untuk melihat
terjadinya perubahan tingkah laku tersebut. Seseorang dianggap telah belajar apabila ia dapat menunjukkan perubahan tingkah lakunya.
Contoh: Siswa belum dapat membuat kalimat bahasa Inggris dalam bentuk Past tense. walaupun ia sudah berusaha giat dan guru pun sudah mengajarkan dengan tekun, namun jika anak tersebut belum dapat mempraktekkan membuat kalimat Past tense, maka ia belum dianggap belajar. Karena ia belum mampu menunjukkan perubahan perilaku sebagai hasil belajar.
2. TEORI KOGNITIF
Teori kognitif merupakan suatu bentuk teori belajar yang sering disebut sebagai model perseptual. Teori ini mengatakan bahwa tingkah laku seseorang ditentukan oleh persepsi serta pemahamannya tentang situasi yang berhubungan dengan tujuan belajarnya. Belajar merupakan perubahan persepsi dan pemahaman yang tidak selalu dapat terlihat sebagai tingkah laku yang nampak. Teori ini juga berpandangan bahwa belajar merupakan suatu proses internal yang mencakup ingatan, retensi, pengolahan informasi, emosi, dan aspek-aspek kejiwaan lainnya. Belajar merupakan aktivitas yang melibatkan proses berfikir yang sangat kompleks. Proses belajar terjadi antara lain mencakup pengaturan stimulus yang diterima dan menyesuaikannya dengan struktur kognitif yang sudah dimiliki dan terbentuk di dalam pikiran seseorang berdasarkan pemahaman dan pengalaman-pengalaman sebelumnya.
Contoh: Dalam memberikan materi pembelajaran, guru harus menyesuaikan dengan tingkat perkembangan kognitif anak yang beragam.
3. TEORI KONSTRUKTIVISTIK
Teori konstruktivistik mengemukakan bahwa belajar merupakan usaha pemberian makna oleh siswa kepada pengalamannya melalui proses asimilasi dan akomodasi yang akan membentuk suatu konstruksi pengetahuan yang menuju pada pembaharuan struktur kognitifnya. Dalam teori konstruktivistik, proses belajar tidak dapat dipisahkan dari aktivitas dan interaksi, karena persepsi dan aktivitas berjalan seiring secara dialogis. Pembelajaran konstruktivistik membantu siswa menginternalisasi dan mentransformasi informasi baru. Transformasi terjadi dengan menghasilkan pengetahuan baru yang selanjutnya akan membentuk struktur kognitif baru. pendekatan konstruktivistik lebih luas dan sukar untuk dipahami. Pandangan ini tidak melihat pada apa yang dapat diungkapkan kembali atau apa yang dapat diulang oleh siswa terhadap pelajaran yang telah diajarkan dengan cara menjawab soal-soal tes (sebagai perilaku imitasi), melainkan pada apa yang dapat dihasilkan siswa, didemonstrasikan, dan ditunjukkannya.
Contoh: Siswa adalah pembelajar yang bebas yang dapat menentukan sendiri kebutuhan belajarnya. Pembelajaran dengan sosial media memberikan kesempatan pada siswa untuk berinteraksi, berkolaborasi, berbagi informasi dan pemikiran secara bersama. Selain itu, pembelajaran melalui web juga memberikan kesempatan kepada siswa untuk melengkapi satu atau lebih tugas melalui jaringan internet.
4. TEORI HUMANISTIK
Menurut teori humanistik, proses belajar harus dimulai dan ditujukan untuk kepentingan memanusiakan manusia itu sendiri. Oleh sebab itu, teori belajar humanistik sifatnya lebih abstrak dan lebih mendekati bidang kajian filsafat, teori kepribadian, dan psikoterapi, dari pada bidang kajian psikologi belajar. Teori humanistik sangat mementingkan isi yang dipelajari dari pada proses belajar itu sendiri. Teori belajar ini lebih banyak berbicara tentang konsep-konsep pendidikan untuk membentuk manusia yang dicita-citakan, serta tentang proses belajar dalam bentuknya yang paling ideal. Dengan kata lain, teori ini lebih tertarik pada pengertian belajar dalam bentuknya yang paling ideal dari pada pemahaman tentang proses belajar sebagaimana apa adanya, seperti yang selama ini dikaji oleh teori-teori belajar lainnya.
Contoh: Guru dapat membuat hubungan yang kuat dengan siswa dan membantu siswa untuk berkembang secara bebas. Dalam proses pembelajaran, guru dapat menawarkan berbagai sumber belajar kepada siswa, seperti situs-situs web yang mendukung pembelajaran. Guru juga mengarahkan siswa untuk berfikir induktif, mementingkan pengalaman, serta membutuhkan keterlibatan siswa secara aktif dalam proses belajar.
Komentar
Posting Komentar